Bekerja sebenarnya bukan hanya sekedar mencari uang. Namun pekerjaan terutama bagi seorang pria adalah sebuah identitas dan tempat mengaktualisasikan dirinya. Bahkan pekerjaan adalah sebuah kemuliaan dan identitas bagi manusia. Selama bekerja orang akan merasa percaya diri dan terus berusaha mencapai hasil atau pendapatan yang lebih baik. Paulus juga menulis orang yang tidak bekerja tidak boleh makan dan Paulus juga memperingati orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja.(2 Tes 3:10-11)
Seorang pria yang dipisahkan dari pekerjaanya atau jobless akan mengalami keadaan yang disebut MPP atau mati pelan pelan. Lihat saja hasil berbagai penelitian atau riset orang yang pensiun dari pekerjaanya, tiba tiba mengalami kemerosotan kesehatan secara drastis, emosi yang tidak stabil, dan mengalami gonjangan kejiwaan lain serta tidak jarang mengalami perceraian atau kehancuran rumah tangga. Ini berlaku juga pada korban PHK atau pemutusan hubungan kerja.
Meski bekerja demikian penting, pada kenyataanya banyak orang yang sedang bekerja mengeluhkan pekerjaan mereka, mengalami stress ditempat kerja, tidak tahan menghadapi tekanan pekerjaan, sementara ada jutaan orang lainya yang tidak bekerja siap mengantikan mereka untuk bekerja.
Jika pekerjaan adalah sebuah identitas manusia sejak awal kita harus memilih benar pekerjaan yang kita sukai. Rasa suka terhadap pekerjaan akan menghasilkan sebuah cinta terhadap apa yang kita kerjakan. Damapaknya kita tidak merasa bekerja karena kita sedang melakukan aktivitas yang sangat kita sukai seperti sebuah hobby. Kita senang, perusahaan senang karena kita sangat produktif, dan kita bisa mengumpulkan uang yang banyak. Lihat saja pemain bola professional yang bermain di Liga Ingris, Italia, jika mereka sangat mencintai bola, menghasilkan uang jutaan dollar, mendapat nama baik, tubuh sehat tentu ini adalah sesuatu yang sangat menyenangkan.
Ini tentu saja tidak hanya bicara pemain bola, atau pemain professional lainya, tetapi apapun jenis pekerjaan kita. Untuk itu memilih profesi atau jenis pekerjaan yang sesuai adalah sesuatu yang sangat penting karena akan kita jalani seumur hidup kita.
Namun bagaimana kalau kita mendapat pekerjaan yang tidak sesuai, sementara kita tidak bisa pindah kerja karena usia semakin tua. Jujur saja ini adalah keadaan yang sangat menyedihkan dan dialami oleh banyak orang. Karena tuntutan hidup, pendidikan yang terbatas maupun usia yang makin tua banyak orang bekerja bukan karena ia suka tetapi lebih karena harus bekerja. Bagaimana menyiasati hal seperti ini?
Get what you love
Pada prinsipnya untuk sebuah keberhasilan tidak ada yang mudah. Untuk mendapatkan pekerjaan yang benar benar kita kita harus mempersiapkan diri semaksimal dan harus bersaing dengan orang orang yang memiliki minat yang sama. Jika memungkinkan kita mesti terus melatih diri kita, mempersiapakan diri untuk mendapatkan jenis pekerjaan atau profesi yang sungguh sungguh tersebut. Terus meningkatkan kapasitas diri, menggunakan waktu luang untuk mengikuti kursus dan peningkatan skill akan sangat berguna saat kesempatan baru tiba. Namun sementara itu belum kita dapatkan kita harus bekerja semaksimal terhadap pekerjaan yang saat ini kita dapatkan. Bekerja apa saja jauh lebih baik dari pada menganggur.
If you don’t get what you love, love what you get
Selalu maximal dalam bekerja bisa membuat kita menikmati pekerjaan apapun yang kita punyai. Pada giliranya seandainya kita tidak dapat pekerjaan yang kita inginkan karena persaingan, usia, dan faktor lain ya, apapun yang kita punyai bisa menjadi milik kita yang berharga.
Ini adalah kunci dan rahasia besar. Get what you love, but if you don’t get what you love, love what you get. Mencintai pekerjaan yang saat ini anda miliki, bekerja semaksimal mungkin, dan mengucap syukur dalam segala keadaan adalah kunci mencintai pekerjaan apapun yang anda dapatkan. Ingat jika kita tidak maksimal dalam pekerjaan ada banyak orang yang siap mengantikan kita.